APAKAH TOKO INI LAYAK UNTUK DIBUKA?
Oleh : Suhu Wan (Owner 102 Idolmart, Ketum AMRI & Founder Retail University)
PERTANYAAN: “
“Saya sedang nego sewa ruko yang lokasi sudah kita anggap cukup strategis dengan sewa 1 tahun Rp 48 juta. Berapa besarnya dana yang kita butuhkan andaikata kita berencana membuka "toko sembako"?
Apa dasar keputusan kita untuk memutuskan toko itu dibuka atau tidak?
PERTAMA, TITIK PULANG POKOK (TPP) atau BREAK EVEN POINT (BEP)
TPP adalah untuk menghitung jumlah omset dalam 1 bulan dimana toko tidak rugi atau untung (titik impas). Untuk menghitung TPP pos biaya-biaya kita bagi ke dalam 2 kelompok biaya yakni BIAYA VARIABEL dan BIAYA TETAP.
BIAYA VARIABEL: merupakan biaya yang berubah mengikuti omset (penjualan). Dalam bisnis ritel (toko), biaya variabel utama adalah HARGA POKOK PENJUALAN (HPP). Misalkan bedasarkan rata-rata usaha sejenis, termasuk harga jual pesaing disekitar (hasil kita survey) adalah 77% artinya jika OMSET Rp 10 juta maka HPP adalah Rp 7,7 juta (77% dari 10 juta). Sedangkan jika omset Rp 100 juta maka HPP nya adalah Rp 77 juta (77% dari 100 juta).
Dengan HPP 77% maka Laba Kotor (Omset dikurangi HPP) akan sebesar 23% (100% dikurangi 77%).
Selain HPP masih ada BIAYA VARIABEL lainnya yakni DISKON PENJUALAN, KANTONG PELASTIK dan TRANSPORT PEMBELIAN kita misalkan 3% dari OMSET.
TOTAL BIAYA VARIABEL adalah 80% (77% ditambah 3%).
BIAYA TETAP adalah biaya yang nilainya selalu tetap dan tidak dipengaruhi oleh Omset. Misalkan biaya tetap per bulan:
1. Sewa toko Rp 4 juta (48 juta dibagi 12 bulan)
2. Gaji 3 karyawan Rp 8 juta
3. Listrik, administrasi dll Rp 2 juta.
TOTAL BIAYA TETAP Rp 14 juta.
Cara menghitung Titik Pulang Pokok (TPP):
TPP = BIAYA TETAP/PROFIT MARGIN
(Total biaya tetap 1 bulan dibagi profit margin)
PROFIT MARGIN dihitung dengan cara 1 dikurangi % biaya variabel (80% atau 0,80)=
1 - 0,80 = 0,20
TPP:
14 juta / 0,20 = Rp 70 juta.
Berarti agar tidak rugi OMSET perbulan harus minimal Rp 70 juta.
KEDUA, HITUNG LABA BERSIH per bulan
Agar dapat laba tentunya OMSET harus di atas TPP (70 juta) misalkan untuk di awal kita optimis bisa mendapatkan Rp 105 juta per bulan.
Berapa LABA BERSIH jika
OMSET Rp 105 juta per bulan (Rp 3,5 juta per hari)?
BIAYA VARIABEL:
HPP Rp 80,85 juta (77% X 105 juta)
DISKON, PLASTIK DAN TRANSPORT Rp 3,15 juta (3% X 105 juta)
TOTAL BIAYA VARIABEL Rp 84 juta (80,85 juta + 3,15 juta)
BIAYA TETAP:
Sewa toko Rp 4 juta
Gaji karyawan Rp 8 juta
Listrik dll Rp 2 juta
TOTAL BIAYA TETAP Rp 14 juta (4 juta + 8 juta + 2 juta).
TOTAL BIAYA = BIAYA VARIABEL + BIAYA TETAP
TOTAL BIAYA = Rp 84 juta + Rp 14 juta
TOTAL BIAYA = Rp 98 juta
Laba bersih dihitung dengan cara OMSET dikurangi TOTAL BIAYA.
LABA BERSIH = OMSET - TOTAL BIAYA
LABA BERSIH = Rp 105 juta - Rp 98 juta
LABA BERSIH = Rp 7 juta per bulan.
KETIGA, HITUNG NILAI TOTAL INVESTASI
STOK BARANG
Berdasarkan pengalaman dan rata-rata usaha sejenis ITO adalah 30 hari.
OMSET per hari Rp 3,5 juta (105 juta dibagi 30 hari)
STOK (harga jual) yang harus disediakan adalah sebesar Rp 105 juta (3,5 juta dikali 30 hari).
STOK (harga beli) Rp 80,85 juta (105 juta dikali 77%).
Renovasi sekitar Rp 12 juta
Rak, Peralatan & Sistem (kasir) Rp 39,15 juta
TOTAL NILAI INVESTASI
Rp 180 juta, terdiri dari:
Sewa setahun Rp 48 juta
Stok (harga beli) Rp 80,85 juta
Renovasi Rp 12 juta
Rak, Peralatan & sistem Rp 39,15 juta.
KEEMPAT, HITUNG PAYBACK PERIOD, yakni berapa bulan kembali modal (orang awam selalu menyebutnya BEP, padahal BEP itu adalah TPP😀)
PAYBACK PERIOD:
TOTAL INVESTASI dibagi LABA BERSIH per bulan
180 juta / 7 juta =
25,7 bulan digenapkan menjadi 26 bulan.
Artinya dana investasi Rp 180 juta akan kembali (balik modal) selama 26 bulan (2 tahun 2 bulan), asal OMSET Rp 105 juta per bulan selalu tercapai. Bisa juga lebih cepat dari 26 bulan jika OMSET bulan-bulan berikutnya bisa lebih tinggi.
KELIMA, HITUNG RETURN ON INVESTMENT (ROI) adalah untuk mengetahui berapa % tingkat penghasilan dibanding nilai investasi yang kita tanam. Cara menghitungnya adalah terbalik dibanding menghitung PAYBACK PERIOD yakni:
LABA BERSIH per bulan dibagi TOTAL NILAI INVESTASI
7 juta dibagi 180 juta =
3,89%
Artinya dari total investasi Rp 180 juta kita mendapatkan bagi hasil 3,89% per bulan.
Hitungan PAYBACK PERIODE dan ROI ini akan sangat lebih berguna andaikata kita mengajak investor untuk bermitra, pertanyaan investor yang pasti adalah:
"Berapa lama kembali modal saya?" jawabannya PAYBACK PERIOD (26 bulan).
"Dari 180 juta yang saya tanam, saya akan dapat berapa persen per bulan?" Jawabannya ROI (3,89% per bulan).
Dari contoh hitungan di atas tentunya PAYBACK PERIOD 26 bulan dan ROI 3,89% lumayan menarik, apalagi jika selama ini dananya cuma didepositokan hanya dapat dibawah 0,5% per bulan.
Andaikata laba bersih hanya sebesar Rp 2 juta maka:
Payback period adalah 90 bulan (Rp 180 juta dibagi Rp 2 juta).
ROI hanya sebesar 1,1% (Rp 2 juta dibagi Rp 180 juta).
Dengan payback period (kembali modal) selama 90 bulan (7,5 tahun) atau ROI = 1,1% tentulah kurang akan menarik bagi investor.
Selamat berbisnis dan semoga bermanfaat.