KELUARLAH DARI RIMBA-BELANTARA BISNIS
Oleh : Suhu Wan (Ketum AMRI & Owner Idolmart)
Saat saya memulai bisnis dengan membuka kios 3x6 meter di pasar perumahan Cikarang Baru saya melakukan hampir semua kegiatan, mulai dari belanja, menata barang, melayani pelanggan, mencatat dan lain sebagainya. Hanya menunggu toko saja saya yang dibantu oleh isteri dan adik yang masih kuliah karena siang hari saya bekerja, maklum masih seorang karyawan saat itu.
Setelah kios berjalan sekitar tiga bulan mulailah saya merekrut seorang karyawan sebagai pramuniaga, walaupun karena belum ada sistem salah satu diantara 3 orang (saya, isteri dan adik) tetap harus menunggu toko secara bergantian. Beberapa bulan setelah berdiri, kios tukang bakso disebelah saya tutup dan saya ambil alih sehingga luas toko menjadi 6x6 meter dan bisa menambah stok dan omset terus meningkat.
Seiring dengan kios yang semakin ramai maka saya terus merekrut karyawan sampai 4 orang, salah satu dari karyawan tersebut saya angkat menjadi kepala toko, dan sejak saat itu saya tidak pernah duduk menunggu toko lagi. Tugas saya hanya belanja setiap 2 kali seminggu sehingga saya punya cukup banyak waktu untuk membangun sistem, bisa belajar dari pebisnis lain, bisa ikut seminar dan komunitas.
Prinsip saya begitu sudah ada karyawan yang bisa melakukan sebuah pekerjaan yang sebelumnya saya lakukan maka saya tidak akan mengerjakan lagi pekerjaan itu, sehingga sebagai pemilik saya bisa mengerjakan hal lain yang lebih penting seperti membangun sistem. Jika pada awalnya saya pemilik sekaligus merangkap kepala toko, setelah punya 3 karyawan maka salah 1 dari mereka saya angkat jadi kepala toko menggantikan saya.
Kunci agar bisnis kita berjalan autopilot ada 2, yakni:
1. SDM
2. Sistem
Kita harus mendidik dan mengembangkan SDM kita agar semua pekerjaan bisa kita delegasikan kepada mereka. Sistem harus dibangun agar kita bisa mengawasi dan memastikan pekerjaan yang dilakukan SDM berjalan seperti yang kita inginkan.
Secara sederhana yang harus kita lakukan dalam membangun sistem adalah:
1. Mencatat apa yang kita lakukan (selama ini semua kegiatan hampir saya dan istri lakukan sendiri di kios)
2. Melakukan apa yang dicatat (Melatih karyawan untuk melakukan apa yang kita catat/sistem).
Jika sebelumnya saya memimpin team berjalan dalam rimba maka saya mulai naik ke atas pohon yang tinggi dan mengarahkan team dalam berjalan, berteriak jika mereka salah arah. Dengan di atas rimba maka saya jadi lebih mudah mengarahkan team saya, jika ada masalah dengan pergerakan team barulah saya masuk sebentar kedalam rimba, mengoreksi, kemudian saya keluar kembali dari rimba. Dengan berada diluar rimba akhirnya saya bisa membuka cabang toko ke-2, ke-3 dan seterusnya.
Disinilah jebakan sebagian besar peritel tradisional, sehingga bisnis mereka tidak pernah bisa berkembang, karena setiap saat selalu di dalam rimba. Saya masih ingat kios sembako persis disebelah saya yang ditungguin suami-isteri dan dibantu beberapa karyawan, kios nya cukup ramai. Namun pemilik tidak pernah keluar dari rimba, sampai disaat saya sudah punya puluhan toko dan sesekali main ke kios ngobrol dengan pemilik kios sembako yang sambil ngobrol tetap sambil membungkus tepung, melayani pelanggan. Kiosnya tetap ramai namun tetap 1 cabang, karena pemiliknya terjebak di dalam rimba belantara bisnis sendiri.
Kita semua menyadari bahwa pelatih atau penonton pertandingan bola adalah "pemain" yang terpintarš, karena tahu semua kesalahan dan kelemahan para pemain dilapangan. Pelatih atau penonton lebih hebat dari para pemain yang selalu sibuk dalam pertandingan, tidak sempat berpikir strategi dalam memenangkan pertandingan. Dengan diluar rimba saya jauh lebih baik dalam mengawasi, memperbaiki dan mengembangkan bisnis saya ketimbang saya berada didalam rimba, yang saya tidak tahu saya berjalan mengikuti arah yang tepat atau tidak.
Jika hari ini Anda terjebak di dalam rimba belantara bisnis, saya sarankan keluarlah dari rimba itu, naiklah ke atas pohon dan lihatlah dari atas apakah bisnis Anda sudah berjalan sesuai dengan semestinya, apakah team Anda sudah menempuh arah yang tepat untuk perjalanan yang menuju keberhasilan bisnis. Mungkin tidak langsung 100% keluar mendadak karena bisa saja team Anda tidak bisa langsung otomatis berjalan tanpa Anda, lakukan perlahan dulu, bisa keluar cukup 1 kali seminggu, kemudian bertahap 2 kali seminggu, sampai akhirnya Anda cukup 1 kali seminggu di bisnis.
TUGAS UTAMA KITA SEBAGAI PEMILIK BISNIS ADALAH MEMPERBAIKI DAN MENGEMBANGKAN BISNIS, SEDANGKAN MENJALANKAN BISNIS ADALAH TUGAS KARYAWAN KITA.
Salam šjari AMRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar