Ini persis yang dilakukan Manager saya jaman saya 2001 bergabung di perusahaan otomotif terbesar di Indonesia :
Waktu itu saya masuk saya langsung jadi operator di Assy Produksi, masang baut, masang clamp dll semua lini produksi..
Kisah Salah Satu Manager :
Saat menjadi manajer di perusahaan Jepang, banyak sekali teman dan saudara yang minta pekerjaan. Saya pun mengiyakan dengan satu syarat dan satu kondisi.
Syaratnya adalah ia bisa menerima dan memahami bahwa selama jam kerja dan memakai seragam, saya adalah atasannya, bukan teman atau saudaranya.
Dan kondisi yang saya tawarkan adalah posisi terendah dalam struktur perusahaan yakni pada level operator, meskipun mereka sarjana. Ini berarti gajinya juga rendah yaa.
70% langsung menyatakan tidak jadi. 25% nya lagi rontok sebelum masa percobaan berakhir.
Mereka kemudian mengatakan: "tega yaa dia sama teman/sodara seperti itu".
Mungkin hal seperti ini yaaa yang dikatakan anak jaman now sebagai: DIMANFAATKAN PERUSAHAAN. 😀
Eh... waktu itu saya juga karyawan yaa, bukan pengusaha 🤭
Saya tak peduli atas apa yang mereka katakan, yang saya peduli adalah prinsip yang saya pegang dalam mendidik dan menyiapkan para calon manajer dan pemimpin tangguh.
Mereka tidak tahu, bahwa saya punya skenario yang tidak disampaikan kepada mereka. Kalau saya menyampaikannya, feeling saya mereka semua akan bertahan.
Lima persen yang lulus ujian ATTITUDE dari saya, setelah 12 bulan bekerja sebagai operator, mereka saya kirim ke Jepang untuk magang di perusahaan induk selama satu tahun penuh.
Sepulang dari Jepang, selain fasih berbahasa Jepang tentu saja mereka punya banyak ilmu dan keterampilan. Baru deh saya beri posisi yang setara dengan pendidikan dan kompetensinya.
Tak heran kalau kemudian mereka semua pada sukses dalam karir dan kehidupannya, meskipun tanpa ada campur tangan saya lagi.
Oh ya, mereka juga mengantongi banyak uang, karena gaji mereka disana diterima utuh alias tidak digunakan. Karena semua kebutuhan hidup mereka selama di Jepang ditanggung perusahaan. Saya biasanya menyarankan kepada mereka untuk membeli rumah secara cash dari uang tersebut.
Begitulah cara saya mendidik. Ini sudah saya praktekan sejak 25 tahun lalu, yang hingga kini masih saya gunakan, karena masih efektif.
Melatih attitude memang tidak bisa sebentar.
Lihatlah postingan2 saya tentang lowongan untuk milenial: bersedia tidur 4 jam sehari, bekerja dibawah tekanan dengan pengawasan dan tenggat waktu yang ketat.
All about ATTITUDE.
Bila ada anak muda yang punya nyali ingin saya tempa selama satu-dua tahun, untuk disiapkan menjadi future leader, saya persilahkan untuk mengajukan diri, kapan saja Anda mau.
Syaratnya hanya satu: jangan berhenti ditengah jalan ! Karena itu artinya membuang buang waktu dan energi saya dan diri sendiri... kontak saya daeng mursyid kalau mau jadi pengusaha tanpa modal uang 0812 1055753.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar