Senin, 26 Juli 2021

Langkah export

 Langkah AWAL  Go Export :

1. Riset market & Supplier

2. Tentukan komoditi yg di daerah kita

3. Tentukan negara tujuan export

4. Cari supplier

5. Fokus pd 1komoditi saja

6. Survey lgs ke supplier

7. Buat kontrak dg supplier

+

Langkah kedua :

1. Htung dn tetapkan harga 

2. Bikin website sdri, company profile, dan katalog produk

3. Siapkan video singkat dg bahasa inggris utk product knowledge

4. Foto produk & spesifikasi

5. Upload di website msg2

6. Siapkan Badan Usaha (CV / PT)

7. Buat NIB (silahkan Daftar di OSS.go.id)

8. Bikin NPWP Badan usaha

9. SIUP dr Dinas Perdagangan

10. Surat ijin industri dr Dinas Perindustrian

+

Langkah ketiga

1. Join di Grup export import international (socmed)

2. Pasarkan di sosmed

3. Promosikan melalui ITPC negara Tujuan

4. Konsisten cari Buyer

5. Cari Forwarder

6. Pahami metode pengiriman (FOB/CIF/CRIF)

7. Pahami metode Payment (cash in Advance, L/C, T/T)

8. Siapkan Surat Penawaran

9. Siapkan Dokumen (packing list, Shipping, Instruction, Invice)

Note: Harus bersedia meluangkan waktu utk belajar hal2 baru , konsisten san jangan mudah menyerah)

===========================================

Informasi yg saya dapat, jika kita belum ada badan usaha, bisa gunakan jasa Undername, maksudnya menyewa ijin export dr forwarder yg ada jasa Undername nya yg sdh pnya track record bagus dan ijinnya resmi. 

Bs googling atau tanyakan lgs dr grup2 / halaman export import, atau minta rekomendasi dr yg sdh berpengalaman.

Pastikan jasa Undername terbebas dr Notul yg telah jatuh tempo/ denda pajak dan namanya sdh terdaftar di bea cukai.


SEMOGA BERMANFAAT 🙏🙏

Sabtu, 24 Juli 2021

THE LAW OF 1% IMPROVEMENT

 THE LAW OF 1% IMPROVEMENT 


Jangan sepelekan perbaikan kecil. 


Kalau setiap hari Anda melakukan perbaikan kecil sebesar 1% maka dalam setahun kinerja Anda akan meningkat 37 kali lipat. Wow luar biasa (lihat kurva eksponensial).


Hasil fenomenal bukan dihasilkan dari sekali langkah besar (giant leap), tapi perbaikan kecil-kecil (TINY IMPROVEMENTS) yg berlangsung konsisten tiap hari. 


Jika perbaikan tersebut dilakukan rutin tiap hari maka ia membentuk kebiasaan-kebiasaan kecil: TINY HABITS.


Dan ketika tiny habits itu berlangsung lama, setahun, 5 tahun, atau 10 tahun, maka kita akan mampu menciptakan hasil luar biasa yg tak pernah terpikirkan sebelumnya. 


Begitulah sukses. 


Sukses adalah "a MARATHON games" bukan "a SPRINTER games".


Sukses tercipta melalui tiny habit (nge-gym tiap hari bagi yg pengin kurus, membaca tiap hari bagi yg pengin pintar, or hemat tiap hari bagi yg pengin kaya) yg dilakukan secara terus-menerus dalam kurun waktu yg panjang. 


Success is the product of TINY HABITS, not once-in-a-lifetime REVOLUTION. 


Celakanya, kita selalu terpana oleh INSTANT SUCCESS (sukses Gojek, Tokopedia, Upnormal, Facebook or TikTok). 


Ya, krn "instant success" itu COOL, sementara "slow success" itu BORING. 


"Instant success" selalu memicu viral di medsos, sementara "slow success" siapa yg peduli. 


Karena itu tmn2 yg ingin sukses dg fondasi kuat n sustainable, ingat satu hukum ini...


...namanya: "THE LAW OF 1% IMPROVEMENT".


Sumber grafik: Atomic Habits, James Clear.



yuswohady

Jumat, 23 Juli 2021

KISAH TENTANG BERBAGI

 KISAH TENTANG BERBAGI


Saya sudah pernah gratisin ilmu, ternyata hasilnya gak banyak bawa perubahan.


Setelah saya suruh bayar  (memberikan mahar) prosentase yang sukses lebih banyak daripada sebelumnya saya gratisin.


Gratisin : Orang WA saya, Pak saya mau belajar, kemudian telpon atau ketemuan saya di suruh cerita tanpa kompensasi apapun.


Bayar : Ada Effort yang harus dia serahkan, baik itu Tenaga, Uang, Maupun Hal Hal Lain yang berharga sebagai ganti mendapatkan pengalaman , ilmu maupun pendampingan dari saya.


Salah satu pengakuan guru saya yang juga sangat luar biasa berbaginya. Termasuk salah satu pengakuan Mentor saya juga yang selama ini menjadi panutan saya di dunia kuliner.


Berikut pengakuannya :


Benar sekali, ilmu jangan di gratisin harus ada mahar (Tebusannya).


Waktu saya baru merintis usaha Fried Chicken, saya kasih resep nya 100%  kepasa 4 orang dengan harapan bisa jadi ladang amal. 


Saya kasih gratis... tis ... tis...

Ternyata semua gagal (tidak serius), Dan beberapa bulan lagi ada yang balik lagi nanya lagi, katanya catatannya hilang, tapi tidak saya kasih.


Padahal dulunya saya dapat resep Fried Chicken beli ke orang.


Yg parah nya lagi, pernah suatu saat saya berbagi resep. 

Ada 1 orang yang sempat buka beberapa cabang, tanpa merasa berdosa membajak team saya hampir 50% th 2004, dengan iming-iming gaji lebih besar, saya shock, ini ujian terberat saya. Sebagai manusia biasa saya juga kecewa, Puluhan tahun kami tidak bertegur sapa.


Baru beberapa tahun lalu , dia wa dan minta maaf, setelah semua kuliner dia tutup.


Sudah 4x lebaran dia selalu kirim ucapan selamat lebaran (kebetulan dia tidak merayakan lebaran).


Akhlaknya rusak seperti itu karena merasa didukung modal, buka cabang ngebut, tapi nyetak team nya lambat, jadi jalan pintas ambil yang ada yaitu bajak karyawan saya. Padahal dia belajar dari saya dari 0.


Katanya dia diingetin anak nya ber kali kali suruh minta maaf, akhir nya dia sms , awalnya nanya apa kabar.


Dan sekarang hubungan kita udah baik lagi walau tidak seperti dahulu tetapi saya tetap memaafkannya.


Komentar Saya :

Bisnis membangun TRUE VALUE kalau ingin Profit, Growth dan SUSTAIN.


Ilmu boleh sama, action dan pengalaman beda ..apalagi rejeki, untung Guru saya sabar dan nerimo. Sampai sekarang outlet kulinernya masih puluhan, temannya yang berperilaku kurang terpuji sudah tutup semua.


Sebuah catatan Silaturahmi Iedul Fitri di hari ke 2

Kamis, 22 Juli 2021

Belajar usaha

 [15/5 19.27] +62 812-1055-458: "Sebelum usia 20 tahun, jadilah murid yang baik. Kalau mau berbisnis, pelajari pengalamannya. Sebelum usia 30 tahun, ikutilah seseorang, bekerjalah di perusahaan kecil. Meskipun umumnya di perusahaan besar sangatlah baik untuk belajar proses pengerjaan. Namun, jika Anda ada di perusahaan kecil, belajarlah tentang semangat dan impian," katanya.


Sebenarnya, ketika Anda menginjak usia di bawah 30 tahun, tidak masalah di mana perusahaan Anda bekerja, tetapi yang jadi masalah adalah siapa bos Anda, siapa yang memimpin Anda, karena bos yang baik akan mengajari Anda dengan baik.

[15/5 19.27] +62 812-1055-458: Lalu, apa yang harus Anda lakukan jika sudah menginjak usia 30-40 tahun? Anda harus sudah berpikir untuk bekerja untuk diri Anda sendiri, menjadi pengusaha, bukan bekerja untuk orang lain, dan ketika usia Anda sudah menunjukkan 40-50 tahun, Anda harus melakukan sesuatu sesuai kemampuan. Jangan mencoba bidang lain, waktu Anda sudah terlambat. Anda mungkin saja berhasil, namun tingkat kegagalan terlalu besar.


Usia terus berjalan, dan bertambah. Anda tidak bisa kembali ke masa lalu. Ketika usia Anda sudah mencapai 50-60 tahun, bekerjalah untuk anak muda, karena anak muda dapat lebih berhasil lebih dari yang Anda lakukan.


"Andalkan anak muda, investasikan untuk mereka apa yang kalian mampu, dan pastikan mereka sampai andal," kata Ma.


Perjalanan Anda selesai, ketika memasuki usia lebih dari 60 tahun, itu saatnya Anda memanjakan diri Anda sendiri karena sudah terlambat untuk membuat perubahan.

ANDA ADALAH APA YANG ANDA KATAKAN

 ANDA ADALAH APA YANG ANDA KATAKAN 


Anda adalah apa yang selalu Anda pikirkan atau katakan pada diri Anda sendiri. 

Berhati-hatilah menjelaskan tentang diri Anda. 


Misalnya jangan mengatakan kata-kata atau kalimat berikut ini pada diri kita;

“Saya capek”

“Saya kurang sehat”

“Saya selalu gagal”

“Saya tidak akan sukses”

“Saya sangat pemalu”

“Saya akan terus miskin”

“Saya pemalas”

“Saya tidak mampu”

“Nasib saya selalu sial”

“Saya pembawa malapetaka”

“Otak saya tumpul”

“Berat badan saya sulit turun”


Kalimat-kalimat yang sering Anda sampaikan pada diri Anda, akan menjadi seperti hipnotis diri yang diulang-ulang sehingga dunia Anda akan menjadi seperti itu. Saat kita mengatakan diri kita capek, lemah atau kurang sehat...kontan kita akan merasakan diri kita seperti itu. Tidak percaya? Coba praktekkan saat ini juga. 


Memperhatikan dialog dalam diri Anda sangat penting. Mulai detik ini juga ubahlah kata-kata negatif yang Anda katakan pada diri anda dengan kata-kata positif;

“Saya merasa luar biasa”

“Saya sehat”

“Saya sukses”

“Saya pasti akan sukses”

“Saya pemberani”

“Saya akan menjadi kaya”

“Saya kuat”

“Saya yakin akan mampu”

“Saya bernasib baik”

“Saya tidak bisa dihentikan”

“Saya cerdas”

“Tubuh saya akan ideal” 


Ubahlah saat ini juga kata-kata atau kalimat negatif Anda dengan kalimat positi. Ubahlah walaupun saat ini Anda merasa ragu atau tidak percaya diri untuk mengatakannya. Mengubah cara Anda berkomunikasi dengan diri Anda akan mengubah cara pikir mengenai diri Anda, yang akan mengubah perasaan Anda mengenai diri Anda, yang akan merubah cara Anda bertindak dan persepsi orang lain mengenai Anda. 


Cobalah kita perhatikan kata-kata atau kalimat yang sering diucapkan seseorang yang kita kenal yang menjelaskan tentang dirinya, maka keadaan dirinya tidak jauh berbeda dari apa yang dia ucapkan. 


Jika seseorang mengatakan kata-kata atau kalimat negatif tentang dirinya, seperti kurang sehat, bodoh, selalu miskin, pemalas, pemalu, dll....maka itulah memang realita yang tampak dan terlihat oleh kita kepada dirinya. Sebaliknya jika Seseorang berkata bahwa keadaan dirinya sehat, luar biasa, yakin dan kata-kata postif lainnya, maka dirinya akan persis nampak oleh kita seperti itu. 


Banyak orang yang menduga, kata-kata atau kalimat (positif maupun negatif) yang menjelaskan tentang dirinya disebabkan memang realita, kenyataan atau pengalaman yang selama ini terjadi pada dirinya. Pendapat ini salah...ini sama sekali salah, justru karena kata-kata dan kalimat (positif maupun negatif) yang selalu dia katakanlah yang menyebabkan terjadinya realita, kenyataan atau pengalaman pada dirinya. 


Saat bangkrut, terpuruk atau lagi banyak hutang, banyak orang mencoba bangkit namun sayangnya kata-kata, perasaan dan pikiran selalu negatif; Waduh kok nasib saya begini amat ya? Bagaimana jika hutang-hutang saya tidak terbayar? Bagaimana nanti nasib saya dan keluarga? 


Coba tebak apa yang akan terjadi? Orang ini akan sangat kesulitan untuk bisa bangkit, bahkan bisa terpuruk seterusnya. 


Saya saya bangkrut dengan hutang milyaran, saya tidak mau kata-kata, perasaan dan pikiran negatif menghantui saya. Saya selalu dan selalu berkata; Saya akan bangkit, ini hanyalah ujian...ujian untuk naik kelas dan lebih sukses lagi. Semua hutang saya akan lunas, Insya Allah akan lunas. 


Alhamdulillah saya akhirnya bisa bangkit dan berkali lipat lebih sukses ketimbang dulu sebelum gagal. Ingat: bukan karena sukses saya bisa mengucapkan kata-kaya positif di atas, melainkan karena kata-kata positif yang terus saya ucapkan (di saat bangkrut) membuat saya bisa bangkit. 


ANDA ADALAH APA YANG ANDA KATAKAN. KATA-KATA ADALAH DOA. 


Ayo mulai dari detik ini juga jangan pernah lagi mengucapkan kata-kata negatif tentang diri kita. 


Suhu Wan

Rabu, 21 Juli 2021

MENGERIKAN BISNIS RAkSAKSA RONTOK OLEH KAUM SEN KIRI BELOK KE KANAN

 MENGERIKAN BISNIS RAkSAKSA RONTOK OLEH KAUM SEN KIRI BELOK KE KANAN


Mengerikan sekali.. mendengar keluh kesah pelaku usaha fashion dan retail ini, tentang hancurnya industri triliunan rupiah dalam sekejap mata..


Retail2 raksasa spt Matahari, Lotus, Debenhams, Seven Eleven, Tanah Abang dan terakhir Giant akhirnya pamit undur dari kejamnya kawah candradimuka dunia onlen. Ada yg tutup2 sebagian gerai, karena masih malu2 dibilang bangkrut.. ada juga yg sama sekali ngambil pensiun dini. Rontok. Bablas.. 


Pergeseran dari kasta Brahma yang pada 4 dekade terakhir sangat jumawa, menyingkirkan pemain2 kecil kelas sudra.. sekarang angin berbalik arah. Pemain2 kecil ini seperti sepasukan lebah yang penuh agresifitas menyerang membabi buta. Sporadis memang tapi jumlahnya luar biasa besar. 


Siapa mereka?

Dalam beberapa survey termasuk yg dilakukan facebook Indonesia sendiri, 60-70% UMKM online digawangi kaum perempuan usia produktif, 25 sd 40 tahunan. Bahkan data BPS hampir sama yi mendekati 65% UMKM dijalankan kaum perempuan. Data Kementrian Koperasi, sy lupa2 ingat tapi pernah dipost di ig mereka, kalau tidak salah sudah tumbuh di atas 70% (2020).


Di atas 70 persen, boss.. bisnis olshop digawangi perempuan.


Gila nih.. semoga para lelaki tulang punggung bangsa menyadari ini 😀


Mereka menyebutnya, Emak2 Berdaster. Mereka menyebutnya, Kaum Sein Kiri Belok Kanan. Sebut mereka apa saja.. faktanya, merekalah yang menguasai  Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, Zalora, JD.id, dst.. dst..


Mereka kecil, amatiran, sebagian besar bahkan tidak pernah sekolah bisnis, kaum dapuran yg seragam kantornya adalah daster 30 ribuan yg ditawar empat hari baru deal. Tapi mereka muncul dng kekuatan massif seperti gelombang yg bergulung2 mengguncang kapal2 besar di lautan.


Saya ingat betul di salah satu FGD, seorang mantan karyawan Matahari, yg posisinya lumayan jenaka, dan karena itu pula kami mengundangnya, berkata,  "yah mereka ini... orang2 ini..." tanpa bisa melanjutkan kata2nya. Kata "Mereka ini" maksudnya "kaum ibu2 onlen" yang maju ke medan pertempuran tanpa peralatan perang sama sekali, tapi menang telak lawan tank2 baja dan pesawat2 siluman canggih.


Lotus jatuh. Debenhams kolaps. Matahari sesak nafas. Seven Eleven hancur. Tanah Abang menjerit. Giant rontok. Bahkan sekarang Ramayana pun sudah bersih2 gudang.


Oh ya.. tentu saja kehancuran retail mall ini tidak semata karena tumbuhnya pesaing2 onlen. Salah satu beban terberat mereka juga adalah Operasional dan Pajak. Mereka yg membayar pajak harus menjual lebih mahal drpd mereka yang tidak bayar pajak (olshop amatiran). Dan di sini ada peran pemerintah yg mungkin belum bijak mengambil kebijakan. Ini yg membuat selisih harga jadi sedemikian kejam di tingkat konsumen.


Tapi anyway...

Pergeseran habit konsumsi dari retail konvensional ke mall onlen ini benar2 bikin jantungan..


Siapa sangka, para jumawa industri fashion dan retail, pengusaha2 elit kelas pesawat jet ini, yang cabang2 usahanya mengakar hingga ratusan toko seluruh Indonesia, bisnisnya akan berakhir tragis di tangan emak2 ber hp jadul, yang nongkrong di depan kelas nunggu jemput anak pulang, sambil jualan daster di Shopee?


Kibarkan bendera putih dan lepaskan tuksedomu om..

Pasukan daster telah menang !!! 😃😄

Selasa, 20 Juli 2021

PENDAPATAN BOLEH NAIK TETAPI GAYA HIDUP TIDAK BOLEH NAIK

 PENDAPATAN BOLEH NAIK TETAPI GAYA HIDUP TIDAK BOLEH NAIK


Bukan karena pendapatanmu naik maka kamu bisa menaikkan pengeluaranmu.


Ilustrasi diatas sangatlah mudah di pahami dan dibaca. Dan sudah sewajarnya menjadi mindset, bahwa ketika pendapatanmu naik maka pengeluaranmu harusnya tetap dan tidak bertambah significant mengikuti bertambahnya pendapatan. Ini salah satu kemampuan kecerdasan financial yang wajib kita miliki ketika kita bermental kaya.


Simple survenya kita bisa tanya ke orang di sekeliling kita sebagai berikut :

Kalau bulan Mei dia mendapatkan  gaji 10juta kemudian bisa menabung 20% maknanya 2juta


Ketika bulan depan dia mendapatkan kenaikan gaji 12juta apakah bener dia akan tetap menabung 20% yaitu 2.4juta.


Atau dia menabung 4juta. Pertanyaan simple ini akan bisa mengecek mindset dia tentang pendapatan dan pengeluaran.

Langkah export

 Langkah AWAL  Go Export : 1. Riset market & Supplier 2. Tentukan komoditi yg di daerah kita 3. Tentukan negara tujuan export 4. Cari su...